Wednesday, 27 March 2024

Bagaimana Video Singkat Merusak Daya Konsentrasi Kita

Bagaimana video short mengancurkan konsentrasi kita, dimulai dari sebuah aplikasi, kita sebut saja TikTuk yang melalui gebrakannya menyajikan video singkat kemudian diikuti oleh hampir semua platform media sosial.

Dahulu saat kita ingin mencari sebuah video atau berita, kita harus menuliskan secara tepat melalui kolom pencarian agar apa yang kita cari muncul. Melalui keadaan ini, setidaknya otak kita dipaksa bekerja untuk menyusun kalimat tanya yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang sesuai.

Namun keadaanya berubah sejak TikTuk memperkenalkan salah satu konsep video yang disajikan, yaitu video disanjikan tanpa perlu kita harus mencari, kemudian video yang di sajikan berdurasi pendek yaitu mulai dari 15 detik, 30 detik , 60 detik atau lebih.



Beberapa pengguna awal tentu merasa keadaan ini sangat canggung karena video yang disajikan cukup singkat. Namun perlahan dari trafik pengguna yang semakin tinggi, bisa kita simpulkan bahwa pengguna semakin nyaman dan menyukai cara kerja dari aplikasi ini.

Namun dibalik itu semua, ada harga mahal yang harus dibayar. Kemudahan yang ditawakan tanpa kita harus bertanya membuat kita kehilangan kemampuan untuk bertanya. Akibatnya kita bingung dengan apa yang ingin kita cari, kita hanya menerima apa yang disajikan tanpa mengerti dengan semua itu. Yang kita dapatkan hanyalah hiburan semata, hanta kesenangan saja.

Kemudian video yang hanya dalam hitungan detik secara perlahan dalam waktu yang tidak singkat, menggiring otak hanya mampu fokus atau konsentrasi hanya dalam hitungan detik. Kemudian saat akan kembali ke video dengan durasi lama, ada rasa bosan karena menganggap durasi video terlalu lama. Hal lain yang dilakukan adalah menloncat-loncat video yang membuat kita banyak kehilangan informasi yang penting.

Melihat keadaan saat ini, bagaimana generasi muda bahkan anak-anak saat ini begitu dimanjakan oleh aplikasi bukan hanya TikTuk tetapi juga oleh aplikasi lain dengan model serupa, dengan adanya reskio besar dibalik keadaan tersebut masih kurang mendapat perhatian, maka bagaimana mungkin kita mampu memiliki generasi emas.

Akibat konsentrasi yang hanya bertahan selama hitungan detik, maka bagaiman mungkin kita bisa mencerna buku yang tebal dan butuh waktu bahkan berhari-hari untuk membacanya. Bagaimana mungkin kita bisa tetap fokus mengikuti pelajaran yang tentu tidak berlangsung hanya dalam hitungan detik. Masihkan kita mampu mengikuti semina-seminar yang berjam-jam lamanya.

Share:

0 komentar:

Post a Comment