Thursday, 17 March 2016

Kenali Jati Dirimu, Lestarikan Sejarahmu



Kembali kali ini saya akan mengungkapkan kekecewaan saya pada beberapa pola asuh para orang tua yang menurut saya masih salah. Kali ini pembahasannya sedikit mendalam karena ini berkaitan dengan mencari jati diri.
Mencari jati diri, kata ini amat sering aku dengar bahkan mungkin beberapa dari kita masih bertanya-tanya, masih mencari-cari tentan jati diri kita yang sebenarnya. Orang selalu bilang, saya masih mencari jati diri saya atau kamu belum menganl dirimu yang sebenarnya. Dan masih banyak ungkapan-ungkapan yang mengarahkan bahwa kita belum mengenal diri kita.

Ternyata tidak cukup mengenal diri kita itu hanya dengan mengetahui nama kita, alamat, nama orang tua, tempat tanggal lahir atau singkatnya biodata kita. Itu bukanlah pengenalan diri yang sebenarnya, itu bukanlah jati diri yang sebenarnya. Itu bukanlah temuan dalam pencarian diri sendiri yang sesungguhnya.
Selama ini orang selalu mencari-cari, mereka selalu bertanya-tanya tentang jati dirinya, tetang siapa dia yang sebenarnya tapi hingga saat ini ia belum menemukan jawaban yang bisa membuat ia berfikir lega. Menurut saya, ternyata jawabannya adalah ada pada sejarah kita.
Mengenal diri sendiri adalah sama dengan mengenal sejarah diri kita, dari mana asalah-usul kita, siapa dulunya orang tua kita, dari mana ia berasal, bagaimana ia bisa seperti ini, kapan ia mulai menjadi seperti ini, apa saja yang penah ia lalui. Itu baru dari segi orang tua, belum dari kakek nenek, buyut, eang dan yang lebih atasnya lagi.
Pertanyaanya, perlukah kita tahu tentang hal ini?
Jika anda ingin mengenali diri anda, jika anda masih bertanya tentang siapa anda yang sebenarnya, jika anda masih mencari tentang arti jati diri anda, maka inilah salah satu jawabnya. Sayangnya hal ini tidak banyak yang memperhatikan. Bukan cuma dari kita sebagai seorang anak, bahkan dari orang tua pun munggkin dia tidak pernah bertanya tentang hal ini.
Bicara tentang jati diri itu sama dengan berbicara tentang sejarah siapa kita yang sebenarnya. Jika anda ingin memahami siapa jati diri anda yang sebenarnya, maka itu sama dengan mempelajari sejarah dari mana anda berasal. Memang ini tidak mudah, tapi inilah salah satu jawabanya.
Lalu untuk apa?
Selain anda akan menemukan jawaban atas pertanyaan anda tentang siapa anda yang sesungguhnya, banyak hal yang akan kita dapatkan. Dengan kita tau siapa diri kita, maka kita akan berjuang untuk mempertahankan harga dan martabat diri kita, bahkan kita akan membela tahta kita. Bahkan kalau kita menelisik lebih jauh, tidak ada orang yang sukses tanpa melupakan sejarahnya, tidak ada orang hebat tanpa dia tahu dari mana dia berasal. Kalu kita bicara lebih jauh lagi, tidak ada bangsa hebat tanpa ia tau seperti apa sejarah bangsanya.
Inilah kenapa sejarah bangsa kita, sejarah suku kita, sejarah keluarga kita, sejarah tentang siapa kita yang sebenarnya, bahkan kita tidak tahu mana cerita yang sesungguhnya karena cerita satu orang dengan orang berikutnya itu berebda-beda. Hal ini memang rumit, bahkan sulit. Tapi saat anda menemukan kebenarnya yang sesungguhnya, maka takjub dan seperti tidak percaya bahwa anda adalah orang-orang pilihan, maka itulah yang akan anda rasakan.
Kembali saya tegaskan, sayang hal yang seharusnya sangat kita pedulikan, harusnya kita jaga dan kita lestarikan seperti ini, hanya sedikit yang sungguh-sungguh didalam melaksanakannya. Adapun yang tahu seperti enggan menceritakannya. Adapun yang tidak tahu, seperti tidak ingin mencari tahu.
Tidak heran kenapa kita sulit atau tidak mudah menemukan jati diri kita yang sesungguhnya.
Share:

0 komentar:

Post a Comment