Aku anak desa dan aku hidup didesa. Di desaku telah terlahir orang-orang hebat. Bahkan saat ini banyak dari teman-temanku menuntut ilmu jauh kesana kemari. Yang aku lihat saat ini adalah kami semua anak desa.
Menurutku seharunya kami semua pulang ke desa, tetapi yang aku lihat saat ini desa dimana rumah banyak dari mereka disana, hanya dijadikan tempat singgah. Dan dimana ia sekarang, entahlah aku tidak tahu, mungkin di kota atau disebuah tempat diluar sana.
Setelah semua yang didapat, ilmu yang banyak, pengalaman yang luas, semua itu dipakai disuatu tempat diluar sana. Katanya mencari kesuksesan, mencari pengakuan dari masyarakat. Lalu aku coba bertanya, kenapa tidak dirumah saja, kenapa tidak didesa. Banyak jawaban yang menarah ke satu arah yang aku terima, dimana intinya adalah sulit bahkan tidak bisa. Meskipun peluangnya ada, tetapi jawabannya sulit.
Mulai dari masyarakat yang kurang mengharagi karya, tidak adanya ruang untuk berkarya, kurangnya dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa, dan banyak lagi. Jadi itinya adalah mencari dan mendapatkan sebuah kesuksesan dari luar kemudian menunjukkan kepada mereka di desa. Mungkin seperti itu.
Dan yang lebih parah lagi, untuk hal semacam ini banyak orang tua yang mendukung. Mungkin mereka tidak sadar, tapi ini yang aku lihat. Mereka sangat mendukung, benar bahwa jika dirumah atau di desa, akan sangat sulit bahkan tidak bisa. Cara termudah adalah keluar dan keluar.
Dan setelah mereka keluar untuk waktu yang lama, merekapun menemukan kesuksesan itu, seperti yang mereka inginkan. Mereka menjadi terkenal dan hebat diluar sana. Mereka memiliki banyak karya hebat diluar sana.
Lalu mereka pulang dan melihat desa. Mungkin dari hasil pengamatan mereka, ternyata desa ini tidak banyak berubah. Masih seperti dulu, masyarakatnya lebih banyak diam, tidak menghargai karya, menilai dari jauh dan lain sebagainya. Sehingga ia berfikir kembali, jika seperti ini sulit untuk berkembang disini. Sehingga ia lebih nyaman berada diluar sana dengan segala kesuksesannya.
Untuk hal seperti ini, aku tidak akan heran kenapa. Salah satu jawabannya adalah karena selama ini anda lebih banyak memeberi manfaat kepada banyak orang diluar sana tetapi tidak banyak untuk kami disini, didesa ini, dirumahmu sendiri. Maka jangan heran ketiak masyarakat tidak banyak menghargai.
Bukan uang dan upah darimu yang kami inginkan, tetapi suasana kekeluargaan, kebersamaan dan persaudaraan. Kami bukan tamu dirumahmu, dan anda juga bukan tamu dirumahku. Karena tempat ini adalah milik kita bersama, desa ini, rumah ini dimana halamannya dulu tempat kita bermain bersama.
Tapi satu hal yang pasti yang aku lihat dari mereka semua adalah tidak sedikit dari mereka dimana ketika mereka tua dan sekarat, mereka ingin mati dan dikuburkan di rumahnya, di desanya. Kembali pulang saat sudah tua dan rapuh, apa seperti ini. Lalu dimana karya anda selama ini.
Sebagai anak desa, aku tidak ingin berbuat banyak untuk kota. Menjadi orang yang sukses dan besar dikota, itu sudah biasa. Tidak ada yang bangga, tetapi menjadi anak desa yang sukses dari desa, menunjukkan eksistensi desa, menujukkan bahwa disini desaku, disini aku lahir dan dibesarkan, disini, didesa ini, ini adalah pemandangan yang langka aku lihat dan ini adalah pemenang sesungguhnya.
Sekalipun kita keluar dan berkarya diluar sana, tetapi buatku niatnya tetap untuk rumah, untuk suatu saat kembali pulang. Jika memang bisa membuat hal serupa dirumah, bahkan jika bisa lebih baik dan lebih besar. Aku tidak ingin membuat karya di kota yang lebih besar dari pada didesa. Sekalipun dikota besar, tetapi didesa harus lebih besar.
Karena aku tahu dan aku sadar, aku anak desa, rumahku didesa dan aku akan pulang ke rumah, ke desa. Anak desa kembali pulang.
0 komentar:
Post a Comment