Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sebuah kalimat
sederhana ini adalah segala sesuatu itu tergantung niatnya. Dan mereka yang
telah mengerti niat kalian maka akan lebih mudah mengatur caranya.
Bahasanya sederhana yaitu YANG PENTING, selanjutnya tinggal
sambung sendiri akhirannya. Namun satu hal yang peru diwaspadai adalah jika
sebuah pernyataan diawali dengan kata yang penting, maka biasanya subjeknya
mengarah harga atas objeknya.
Kalimat ini semakin licin tatkala akhirannya semakin
menggairahkan, tak ada kata sulit jika YANG PENTING telah terbit, apapun bisa
bahkan dalam sekejap.
Salahnya kita adalah membiarkan kalimat ini memulai sebuah
pembahasan. Yang penting kerja dan yang penting dibayar, yang penting selesai
dan yang penting pergi, yang peting ada dan yang penting tak kurang, yang
peting untung dan yang penting tak rugi.
Tak perduli perkara halal haram, masa bodoh dengan riba dan
tak tahu namanya syubhat.
Sadar kah kita bahwa yang YANG PENTING banyak menghadirkan
tanya, kecewa, resah bahkan marah.
Maka setelah sebuah pembahasan dengan awalan yang peting
berlalu, akan muncul korban atasnya. Namun tak jarang pelaku selalu menerima
karma atas apa yang dikatakan.
Tak apalah harganya murah sebab indah tak mesti mahal, tak
apalah dapatnya sedikit sebab banyak tak berarti cukup, tak apalah lelah jika
memang bayarannya berkah, asal jangan mulai dengan YANG PENTING sebab BENAR itu
PETING.
Nasehat diri.
0 komentar:
Post a Comment