Saya bukannya ingin berpolitik,
tapi saya juga tidak ingin tinggal diam dan hanya menonton saja tentang apa
yang terjadi di Negara kita ini. Mungkin saya bukan ahlinya, tetapi inilah yang
bisa saya pelajari. Jika di tanya mengapa dan kenapa, ada banyak sekali
penyebab. Kekurangan kita didalam bernegara ini memang sangat banyak, mulai
dari hukum gigi taring yang menghadap bawah, pemerintah kurang perpihak, hukum
dapat dibeli dan banyak sekali jikalau kita bicara kejelekan Negara ini. Tetapi
masalah itu semua juga dialami oleh negara-negara lain. Lalu kenapa meski
demikian, mereka tetap bisa menjadi negara yang maju, besar dan disegani dunia,
sedangkan kita bahakan dari tahun ke tahun seperti kwalitas negara kita
menurun.
Bahkan melihat dari sisi dunia
lain pun ikut berkomentar tentang keadaan ini. Mulai dari nama Negara yang
tidak cocok dan harus dirubah, menunggu datangnya sang pemimpin yang telah
diramalkan dan lain sebagainya. Tapi untuk semua kasus ini, saya sendiri kurang
yakin.
Satu hal yang saya merasa
kehilangan adalah jati diri didalam ber-Negara. Jujur saja, saya sendiri bahkan
tidak begitu mengenal Negara saya sendiri. Lalu bagaimana saya bisa merasa
sayang dan setia kepada Negara ini jikalau saya tidak mengenal baik Negara ini.
Bukankah kata mereka “Sebelum Anda mengenal orang lain, kenalilah dirimu
sendiri” dan saya rasa dialam bernegara “Sebelum Anda mengenal negara orang
lain, kenalilah Negaramu sendiri”.
Saat ini, generasi muda lebih
bangga menggunakan merek-merek luar negeri, mengkonsumsi produk luar negeri,
berbicara dengan bahasa luar negeri yang bukan termasuk salah satu dari bahasa
Indonesia, penampilan, design rumah, culture, budaya dan lain sebagainya,
seakan-akan semua berkiblat ke luar negeri. Saat ini sedang marak-maraknya
dibuat rumah ala EROPA, pakaian ala AMERICA, makanan menu WESTEREN dan masih
banyak lagi. Dimana Indonesia??
Sejarah, pernahkan Anda melihat di
toko buku, lebih banyak mana yang mengulas tentang Negara ini, orang luar atau
orang lokal? Dari hasil pengamatan saya sendiri, 3 berbanding 7 lebih banyak
pengarang luar. Siapa mereka, dari mana mereka, bagaimana mereka tahu tentang
Negara ini? Sekalipun mereka menjadi bagian dari sejarah, yang jelas yang saya
tahu sebagai generasi saat ini dengan bukti yang saya lihat adalah orang
tersebut lebih mengenal Negara ini dari pada orang-orang lokal, penduduk
pribumi sendiri.
Apa kabarnya sejarah kita saat
ini.
Itulah yang membedakan kita dengan
negara-negara maju dan besar diluar sana. Mereka juga negara yang memiliki
banyak kasus kejahatan, bahkan para penjahat mereka lebih profesional dan
canggih, koruptor mereka sedikit tapi saat mereka korup sangat banyak sekali.
Tapi mereka sangat mengenal dan menjunjung sejarah mereka. Sedang kita,
masihkah saya harus bertanya.
Lalu apa yang harus kita lakukan,
entahlah. Jika Anda bangga menjadi orang Indonesia, maka sederhana saja,
tujunkan bahwa saya orang Indonesia dan jangan biarkan Negara ini dilecehkan.
Kita beda karena kita memang berbeda, tidak mesti harus sama dengan mereka.
Jauh lebih dalam lagi, kenapa mesti malu dengan suku, ras, bahasa, budaya dan
dari mana kita berasal?
Dan pemerintah, tentu juga harus
berperan aktif dalam melestarikan dan menumbuhkan rasa cinta Negara mungkin
dengan melestarikan dan mengabadikan sejarah Negara ini. Pemerintah harus
terlibat, karena bagaimana pun juga ia bertanggung jawab atas negara ini.
Jangan samapi sejarah Negara ini
dilupakan dan menjadi cerita dongeng belaka.
0 komentar:
Post a Comment