Dipagi hari yang cerah ini, saya
ingin berbagi beberapa pesan penyemangat untuk kalian semua wahai para penguhi
dunia maya (kata orang). Heheee. Jadi tulisan ini berawal dari seorang teman
ane beberapa minggu kemarin, tapi ane baru sempat nulis sekarang. Ia data
kepada saya dan sedikit curhat tentang betapa kerasnya hidup ini dan bingung
apa dan mana yang harus dipilih saat harus dihadapkan pada lebih dari satu
pilihan yang sama-sama penting.
Seorang teman datang ke saya
dengan raut yang tidak ceria. Ia bercerita bahwa saat ini nilai kuliahnya
sedang anjlok, bisa-bisa ia tidak lulus tepat waktu. Belum lagi selama ini
biaya pendidikan yang ia keluarkan tidak sedikit. Kemudian perjuangannya yang
begitu panjang, menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan inilah kenyataan
yang harus ia terima.
Mungkin karena teman saya ini
tidak tau kemana harus melampiaskan kemarahannya, dan ia mengatakan sangat
cemburu dengan teman sekelasnya yang absennya tidak sebagus teman saya ini,
pengumpulan tugas dan keseharian, teman saya ini lebih baik, tapi kenapa
diakhir semester teman saya ini mendapat nilai yang sangat tidak bagus. Atau mungkin
dosennya yang memang ada kelainan. Hahahaa, ku bilang entahlah, dan buga begitu
yang seharusnya.
Saking putus asanya, ia merasa
seperti melakukan semua ini sia-sia. Dan semua biaya, perjuangan dan
pengorbanan yang telah dilakukannya, saat ini kekecewaan yang ia terima. Ia ingin
menyerah dan focus bekerja, toh juga ujung-ujungnya nanti kita kuliah atau
sekolah untuk bekerja.
Dari pembicaraan kami ini, ada
beberapa pelajaran yang saya angkat.
Pertama, arti penting sebuah
pendidikan.
Inilah kesalahan klasik yang
hingga saat ini masih menjadi tolak ukur sebuah pendidikan, bahwa seseorang
dikatakan berhasil, sukses didalam pendidikannya apabila ia mendapat pekerjaan
atau mungkin pendapat posisi setinggi-tingginya. Lebih tinggi posisi dan
jabatan yang ia terima, maka dianggapnya lebih berhasil.
Pada beberapa tulisan saya
sebelumnya, saya sudah menjelaskan ini. Sejatinya pendidikan itu adalah
kebutuhan kita, kebutuhan pokok kita. Bahkan perintah Tuhan (Allah) pertama
kepada Nabi Muhammad adalah diperintahkan untuk membaca, dengan membaca kita
belajar. Dan pekerjaan, adalah sebuah hasil dari pendidikan. Jadi samasekali
buka ukuran kesuksesan seorang anak yang sekolah maupun orang tua yang mendidik
apabila anaknya sudah kerja.
Bahkan lebih ngeri lagi, beberapa
orang tua seperti mengharuskan anaknya untuk harus bekerja, tidak peduli apapun
caranya. Akibatnya, banyak dari kita yang berani membayar mahal untuk sebuah
pekerjaan dan jabatan yang diharapkan. Dan kalau kita bicara ini, masih sangat
banyak.
Kemabli ke teman saya, baha
apalagi jika kita membandingkan dengan diri kita dengan orang lain yang dari
pandangan mata telanjang kita lebih baik, tapi kenapa dia lebih beruntung, satu
hal pasti yang akan kita dapat adalah kekecewaan. Jadi lebih baik banyak
belajar dari kesalahan, perbaiki dan koreksi diri. Dan apabila hasilnya masih
sama, perbanyaklah doa dan sedekah. Ini bukan ceramah, tapi inilah yang memang
harus kita lakukan.
Mengenai kekecewaan dan rasa putus
asa, setiap orang tentulah pernah merasakannya. Bahkan saya sendiri pernah
merasakan rasa kekecewaan yang sangat amat mendalam hingga membuat saya hampir
menyerah dalam pekerjaan saya. Tapi yakinlah, ini hanyalah sementara dan pasti
akan berlalu. Karena sebuah kebahagiaan sedang menunggu kita didepan sana.
Sebuah pepatah mengatakan,
sepandai-pandainya tupai melompat, pasti pernah jatuh jua. Tapi sekarang tupai
sangat pandai melompat. Bahkan dia sudah tidak takut lagi untuk jatu. Jika ia
jatuh, maka ia akan bangkit dengan mudah dan melompat lebih tinggi. Begitu juga
dengan perjuangan kita selama ini. Jika belum maka suatu hari nanti, tapi jika
saat ini anda sendang jatuh, maka yakinlah anda akan melwati ini dan akan
menjadi lebih baik. Dan setelah itu, jika anda jatuh lagi maka anda tidak akan
terlalu sedih dan sakit karena sudah tau cara jatuh yang benar sehingga dengan
mudah anda bisa berdiri dan menjadi lebih baik.
Ku katakana, bahkan seorang dewasa
sebelum ia bisa berjalan dan belari seperti saat ini, pernah jatuh hingga babak
belur saat masih kecil. Bahkan seorang dewasa, sebelum ia tumbuh menjadi kuat
dan besar seperti saat ini, pernah hampir mati karena suatu penyakit saat
kecil. Tapi coba lihat, sekarang kita menjadi orang besar yang hebat.
Semoga kita menjadi lebih baik
lagi.
Oget.
0 komentar:
Post a Comment