Friday, 8 July 2016

Jatuh Itu Perlu

Dipagi hari yang cerah ini, saya ingin berbagi beberapa pesan penyemangat untuk kalian semua wahai para penguhi dunia maya (kata orang). Heheee. Jadi tulisan ini berawal dari seorang teman ane beberapa minggu kemarin, tapi ane baru sempat nulis sekarang. Ia data kepada saya dan sedikit curhat tentang betapa kerasnya hidup ini dan bingung apa dan mana yang harus dipilih saat harus dihadapkan pada lebih dari satu pilihan yang sama-sama penting.
Seorang teman datang ke saya dengan raut yang tidak ceria. Ia bercerita bahwa saat ini nilai kuliahnya sedang anjlok, bisa-bisa ia tidak lulus tepat waktu. Belum lagi selama ini biaya pendidikan yang ia keluarkan tidak sedikit. Kemudian perjuangannya yang begitu panjang, menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan inilah kenyataan yang harus ia terima.
Mungkin karena teman saya ini tidak tau kemana harus melampiaskan kemarahannya, dan ia mengatakan sangat cemburu dengan teman sekelasnya yang absennya tidak sebagus teman saya ini, pengumpulan tugas dan keseharian, teman saya ini lebih baik, tapi kenapa diakhir semester teman saya ini mendapat nilai yang sangat tidak bagus. Atau mungkin dosennya yang memang ada kelainan. Hahahaa, ku bilang entahlah, dan buga begitu yang seharusnya.
Saking putus asanya, ia merasa seperti melakukan semua ini sia-sia. Dan semua biaya, perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukannya, saat ini kekecewaan yang ia terima. Ia ingin menyerah dan focus bekerja, toh juga ujung-ujungnya nanti kita kuliah atau sekolah untuk bekerja.
Dari pembicaraan kami ini, ada beberapa pelajaran yang saya angkat.
Pertama, arti penting sebuah pendidikan.
Inilah kesalahan klasik yang hingga saat ini masih menjadi tolak ukur sebuah pendidikan, bahwa seseorang dikatakan berhasil, sukses didalam pendidikannya apabila ia mendapat pekerjaan atau mungkin pendapat posisi setinggi-tingginya. Lebih tinggi posisi dan jabatan yang ia terima, maka dianggapnya lebih berhasil.
Pada beberapa tulisan saya sebelumnya, saya sudah menjelaskan ini. Sejatinya pendidikan itu adalah kebutuhan kita, kebutuhan pokok kita. Bahkan perintah Tuhan (Allah) pertama kepada Nabi Muhammad adalah diperintahkan untuk membaca, dengan membaca kita belajar. Dan pekerjaan, adalah sebuah hasil dari pendidikan. Jadi samasekali buka ukuran kesuksesan seorang anak yang sekolah maupun orang tua yang mendidik apabila anaknya sudah kerja.
Bahkan lebih ngeri lagi, beberapa orang tua seperti mengharuskan anaknya untuk harus bekerja, tidak peduli apapun caranya. Akibatnya, banyak dari kita yang berani membayar mahal untuk sebuah pekerjaan dan jabatan yang diharapkan. Dan kalau kita bicara ini, masih sangat banyak.
Kemabli ke teman saya, baha apalagi jika kita membandingkan dengan diri kita dengan orang lain yang dari pandangan mata telanjang kita lebih baik, tapi kenapa dia lebih beruntung, satu hal pasti yang akan kita dapat adalah kekecewaan. Jadi lebih baik banyak belajar dari kesalahan, perbaiki dan koreksi diri. Dan apabila hasilnya masih sama, perbanyaklah doa dan sedekah. Ini bukan ceramah, tapi inilah yang memang harus kita lakukan.
Mengenai kekecewaan dan rasa putus asa, setiap orang tentulah pernah merasakannya. Bahkan saya sendiri pernah merasakan rasa kekecewaan yang sangat amat mendalam hingga membuat saya hampir menyerah dalam pekerjaan saya. Tapi yakinlah, ini hanyalah sementara dan pasti akan berlalu. Karena sebuah kebahagiaan sedang menunggu kita didepan sana.
Sebuah pepatah mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti pernah jatuh jua. Tapi sekarang tupai sangat pandai melompat. Bahkan dia sudah tidak takut lagi untuk jatu. Jika ia jatuh, maka ia akan bangkit dengan mudah dan melompat lebih tinggi. Begitu juga dengan perjuangan kita selama ini. Jika belum maka suatu hari nanti, tapi jika saat ini anda sendang jatuh, maka yakinlah anda akan melwati ini dan akan menjadi lebih baik. Dan setelah itu, jika anda jatuh lagi maka anda tidak akan terlalu sedih dan sakit karena sudah tau cara jatuh yang benar sehingga dengan mudah anda bisa berdiri dan menjadi lebih baik.
Ku katakana, bahkan seorang dewasa sebelum ia bisa berjalan dan belari seperti saat ini, pernah jatuh hingga babak belur saat masih kecil. Bahkan seorang dewasa, sebelum ia tumbuh menjadi kuat dan besar seperti saat ini, pernah hampir mati karena suatu penyakit saat kecil. Tapi coba lihat, sekarang kita menjadi orang besar yang hebat.
Semoga kita menjadi lebih baik lagi.

Oget.
Share:

0 komentar:

Post a Comment