Salah satu kelemahanku adalah aku
tidak bisa bilang tidak, tepatnya sulit untuk bilang tidak jika aku memang
punya, apapun itu. Muangkin kata romantisnya adalah aku tidak bisa atau tidak
terbiasa untuk berbohong. Dan begitu juga saat seseorang sedang membutuhkan,
terlebih aku sedang memiliki, maka sulit untukku mengatakan tidak bisa atau
tidak ada.
Ini cerita pribadi saya. Kejadian
ini sudah beberapa kali terjadi dalam hidup saya, tapi seperti tidak jera atau
kata bodohnya tidak bisa belajar dari kejadian sebelumnya sehingga saya masih
terjatuh dilubang yang sama.
Dalam beberapa kesempatan
orang-orang didekatku datang kepadaku untuk meminta bantuanku. Ya, mereka ingin
meminjam uang. Memang, jika aku sedang tidak memiliki uang itu aku bilang tidak
ada, tapi saat aku sedang punya sulit untukku mengatakan tidak bisa atau tidak
ada. Dan aku juga harus tau untuk apa uang yang akan dia pinjam ini. Jika memang
tidak jelas untuk apa, sebisa mungkin aku ngeles agar aku tidak memberikan
pinjaman. Tapi jika ia terus-terusan meminta dengan alasan yang sangat penting
meskipun ia tidak mengatakan apa itu, masih sulit bagiku untuk mengatakan tidak
bisa. Apalagi jika ia mengatakan sudah seharian ini tidak maka atau untuk
sebuah kebutuhan yang sangat mendesak.
Alhasil aku memberi pinjaman
kepada mereka. Besarnya pinjaman bervariasi, intinya adalah diatas 100rb. Kalau
mungkin 100rb saja, mungkin tidak apa bagi sebagian orang, tapi jika 100rb tapi
diminta 5 kali, apa mungkin kita akan bilang tidak apa-apa.
Jujur, bukan bermaksud merendahkan
mereka. Sejak saat pertama kali memberi pinjaman itu, belajar dari pengalaman
sebelumnya, aku tidak pernah memikirkan untuk uang itu dikembalikan. Karena aku
sangat kasihan melihat mereka, terlebih juga karena mereka adalah orang-orang
yang dekat denganku, apalagi aku sendang punya, aku kira mengembalikan tepat
waktu setidaknya adalah bentuk terimakasih yang ia berikan untukku. Tapi kalau
memang dia tidak bisa mengembalikan tepat waktu, setidaknya dia bisa mengatakan
itu dan ingat dengan hutangnya, aku kira demikian cara ia menghargai hutangnya.
Tapi ketika hari yang dijanjikan
datang, mereka yang pernah datang kepadaku seperti menghilang atau sembunyi
dibalik celah bumi. Bahkan ada juga yang mereka sebisa mungkin menghindar
dariku agar tidak bertemu denganku agar aku tidak menagihnya. Ayo lah kawan,
kalian tau siapa aku. Aku bukan tipe orang yang memaksa, jika memang kalian
tidak bisa membayar katakana saja. Karena sejak pertama kali aku memberikan
pinjaman itu, aku sudah tidak pernah memikirkan agar pinjaman itu kembali
padaku. Tapi jika pun itu kemabli, aku sangat menghargai itu.
Dari sekian banyak yang telah
meminjam kepadaku, aku tidak ingat berapa yang pernah aku tagih. Mungkin salahku
karena aku tidak menagihnya. Aku juga mungkin kurang usaha karena tidak mencari
dan mengejar mereka. Tapi bukankah aku pernah katakana bahwa inilah
kelemahanku, aku tidak bisa setega itu untuk memburu dan mencari kalian,
menanyakan kapan dan kapan untuk melunasi hutang itu.
Jika memang lebih baik, katakana saja
kalian tidak bisa membayarnya. Maka akan kuberikan senyum untukmu dan kita bisa
bersama kembali. Jangan kalian takut dan lari yang menyebapkan kalian tidak
ingin bertemu bahkan berhubungan denganku.
Jika kalian lebih tahu, tolong
ajarakan aku cara menagih hutang yang lebih baik dan benar agar tidak menyakiti mereka.
Untuk sahabat yang terlupakan.

0 komentar:
Post a Comment