Benarlah kata orang teknologi
(smartphone, hp, sejenisnya) itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang
dekat. Mungkin anda juga sering mengalami hal tersebut, dan apa yang anda
rasakan. Rasa sakit hati, kesal, ingin ngomel-ngomel dan marah-marah, kurang
lebih seperti itu. Satu pelajaran yang dapat kita ambil dari hal ini adalah
anda sudah tahu bagaimana rasanya diabaikan, maka jangan pernah atau jangan
suka mengabaikan orang lain, apalagi orang yang ada didepan anda.
Berikut beberapa bukti kejadian
bahwa smartphone, hp, gad get dan sejenisnya membuat yang jauh menjadi dekat
dan yang dekat dijauhkan.
- Saat menelpone, bahkan jika ada tamu maka
telpone itu bahkan bisa jadi lebih penting. Dalilnya mungkin ini telpone penting, dan akibatnya orang atau tamu yang
didepan tersebut diabaikan. Apalagi jika tamu atau lawan bicaranya adalah
bawahannya, atau bukan orang penting, atau orang yang mungkin bahasa kasarnya
derajanya lebih rendah dari dia.
Jadi tipsnya, jika anda ingin tidak diabaikan mungkin ketika bicara meski bertatap muka, telpone saja.
- Ok, sekarang lawan bicara kita mau di telpone.
Dengan penuh harap bahwa yang kita ajak bicara nantinya tidak akan mengabaikan
kita. Untuk beberapa waktu, mungkin ia peduli, apalagi saat baru memulai
pembicaraan. Tapi setelah beberapa lama, pembicaraan mulai terjadi pada satu
sisi saja, sedang sisi lainnya tidak tahu. Bahkan untuk beberapa poin
pembicaraan yang kita mengharap respon dari lawan bicara, dia malah bilang
“APA” atau “APA APA” dan lebih ngeselin lagi “APA, APA, BISA DI ULANG LAGI
GAK”.
Saran saya kalau seperti ini, sebaiknya jangan di ulang. Pertama, boong dia tidak dengar, hanya saja dia tidak memperhatikan. Entah apa sebabnya dia tidak memperhatikan cerita/ pembicaraan kita, bisa jadi dia ada teman bicara lainnya, atau mungkin sedang membuka aplikasi lain di smartphoennya, atau mungkin sedang sms-an dengan orang lain. Yang kedua, diam aja, kalau memang dia mau merespon pembicaraan tersebut pasti dia komen, tapi kalau tidak, sebaiknya alih topik pembicaraan.
Dan yang paling menyebalkan adalah saat lawan bicara kita ternyata sedang sms-an dengan orang lain kemudian anda dibilang “DIAM DULU”. Apa yang anda rasakan. Jika sekali dua kali mungkin tidak apa-apa, tapi jika ternyata nelpon adalah sambilan dari sms-an, artinya lebih utama nelpon daripada sms, SAKITNYA TUH DIMANA BROOO.
Sepertinya cara nelpon sudah tidak ampuh lagi nih. Saran saya, sudah gk usah lama-lama lah, matiin aja telponnya, terus sms-an aja. OK. FIX
Ini adalah yang paling sering
terjadi. Sebenarnya pertanyaannya sederhana, bagaimana caranya agar kita
mendapat perhatian dengan lawan bicara kita. Dan memang itu yang kita inginkan.
Jawabannya sederhana saja
1.
Anda sudah tahu bagaimana rasanya diabaikan,
maka jangan pernah mengabaikan orang lain atau lawan bicara anda sekalipun dia
bawahan atau bukan orang yang penting bagi anda.
2.
Bicara pada saat momen yang tepat, dan ikuti
gaya dia bicara agar anda tidak kesepeian dan kesal sendiri. Contoh, jika lawan
bicara anda sering di telpone, buat telpone anda sering-sering berdering
meskipun tidak ada yang telpone, atur aja alarm-nya. Kalau lawan bicara anda
baik langsung maupun via telpone sedang sms-an, anda juga bisa melakukan itu,
atau anda juga bisa membuka social media di telpone canggih anda.
3.
Jika dengan dua cara sebelumnya anda masih
merasa diabaikan, segeralah pamit dan cari kesibukan lain.
Sebenarnya sederhana saja, itu
semua tidak akan terjadi jika anda adalah orang yang biasa menghargai lawan
bicara anda. Seperti kata orang pintar, JIKA ANDA INGIN DIHARGAI, MAKA
HARGAILAH ORANG LAIN.
0 komentar:
Post a Comment