Tuesday, 26 January 2016

Jika Aku Mati Nanti



Ini bukanlah wasiat, bahkan mungkin tidak ada orang yang menginginkan hal ini terjadi. Tapi tidak ada yang bisa lari dari kejadian ini, tidak ada yang mampu sembunyi karena ini pasti adanya, pasti datangnya dan semua akan merasakannya.
Mati, sejatinya tidak perlulah kita takut mati karena mati pasti menghampiri. Tapi sangat tidak baik jika anda mencari mati. Mati, tak perlu lah kau cari, dia akan datang sendiri, dengan pasti. Dan sebaik-baik manusia adalah ia yang menyiapkan sebaik-baik kematiannya.

Aku hanya ingin mengatakan, apabila aku mati nanti maka tidak ada yang salah dengan kematianku, tidak ada yang bersalah atas kematianku, tidak ada pula yang perlu dipermasalahkan dan tidak perlu pula dipertanyakan. Jika aku mati nanti, itu semata-mata karena hanya itu batas umurku.
Jika aku mati nanti, aku mati bukan karena kecelakaan, maka janganlah kau mengatakan “Andai saja dia tidak pergi”. Jangan pula menyalahkan orang yang menabrakku atau orang yang menyerempetku. Mobil yang tidak mau jalan pinggir juga tidak salah.
Jika aku mati nanti, aku mati bukan karena penyakit yang tidak kunjung sembuh. Aku juga mati bukan karena salah obat, bukan pula karena obatnya terlalu lama ditemukan. Aku mati bukan karena dokter yang lalai menangani penyakitku, bukan pula karena dokter yang salah dalam menanganiku. Maka janganlah kau mengatakan “Anda saja dia berobat kesana” atau “Andai saja ini obat yang kau berikan” atau “Andai saja kau bawa ke dokter ini”.
Jika aku mati nanti, aku mati bukan karena guna-guna, bukan karena ada orang yang tidak suka padaku, bukan karena salah langkah, bukan karena mantra guna. Maka janganlah kau curiga sama si fulan, jangan pula kau salahkan si fulan.
Jika aku mati nanti, aku mati bukan karena berkelahi, bukan karena dihajar, bukan karena ditusuk orang. Maka janganlah kau terlalu menghakimi mereka. Mungkin aku yang salah telah membuat mereka marah, mungkin juga aku yang salah karena tidak tau aturan. Yang jelas aku mati bukan karena mereka.
Dan jika aku mati nanti, itu semata-mata karena hanya sampai disitu batas umurku. Tidak ada yang mampu memanjangkan, menunda atau mempercepat kematianku. Jadi, sekali lagi tidak ada yang salah dengan kematianku, tidak ada yang perlu disalahkan, tidak ada pula yang perlu dipertanyakan.
Jika aku mati nanti, kalimat terakhir yang ingin aku ucapkan adalah LA ILLAH HA ILL ALLAH WA MUHAMMAD RASUL ALLAH (TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD RASUL ALLAH).
Jika aku mati nanti, kuburlah aku selayaknya. Tidak perlu lah kubur dengan pagar besi, bertabur bunga setiap hari atau memakai marrmer dan bersinar. Tapi doakan yang terbaik bagiku.
Jika aku mati nanti, maafkan aku atas segala dosa, salah dan hilafku. Aku tentu sering membuat kalian kecewa, marah atau terluka. Bayarkan hutangku dengan harta yang aku punya. Aku tidak ingin kalian mengenang kesalahan dan kejelekanku. Maafkan aku.
Jika aku mati nanti, jika ada yang pernah berhutang padaku maka aku tidak ingin menagih hutang itu. Sedari pertama benda itu pergi dariku, aku sudah meng-ikhlas-kannya. Maka, pergunakanlah benda itu dijalan kebenaran. Mudah-mudahan kalian bisa mengenang aku.
Sekali lagi, jika aku mati nanti itu semata-mata karena ajal sudah menjemputku.
Maafkan aku atas segala dosaku.
Biarkan aku pergi.
Share:

2 comments:

  1. Replies
    1. Terimakasih telah membaca catatan sederhana ini. Blog ini masih aktif kok :)

      Delete