Tuesday, 26 January 2016

Jebakan Kebaikan



Mereka bilang sangat susah merubah karakter orang, mereka bilang sangat sulit merubah kebiasaan orang. Tapi sebenarnya dengan sedikit tekanan, dorongan dan kemauan yang keras, tidak ada yang susah, terlebih bagi mereka yang mau berubah menjadi lebih baik.
Selama ini kita bayak terjebak dalam kenikmatan dunia, terjebak dalam alam kesesatan dan sulit menemukan jalan kebenaran. Sayangnya, tidak sedikit dari kita yang menikmati jebakan kejahatan tersebut. Menurut saya, sangat mungkin untuk kita membuat jebakan kebaikan, sangat mungkin. Dan mungkin dengan cara seperti inilah kita bisa merubah kebisaan menuju yang lebih baik.

Berikut ini beberapa jebakan kejahatan yang bisa kita ubah menjadi jebakan kebaikan.
Selama ini anak-anak sekolah, kantor-kantor dinas, atau semacamnya umunya waktu mereka masuk sekolah atau masuk kerja adalah jam 7 pagi kemudian istriahat jam 10 pagi. Disini kita sudah terjebak untuk menghilangkan kesempatan emas untuk sholat duha. Bukankah duha itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kita bisa mengubahanya menjadi jebakan kebaikan dengan cara jam 7 masuk hingga jam 10, tapi diantara itu ada waktu mungkin sekitar 30 menit sudah cukup, untuk melakukan duha. Dan ini harusnya diumumkan seperti waktu istirahat, mungkin lewat bel atau lewat pengeras suara.
Selanjutnya jam 12 siang, ini adalah waktu untu sholat zhur, bukan untuk makan siang. Jadi mungkin kita bisa mengubah menu siang ini dengan solat dulu baru makan siang. Tak usah lah terlalu sibuk dengan urusan dunia, pekerjaan yang menumpuk, pelajaran yang masih berlangsung atau semacamnya. Saya selalu mendengar bel berbunyi, pengeras suara yang mengumumkan waktu istirahat. Bisakah semua itu diganti dengan pengumuman waktu solat. Demikianlah cara menjebak menuju kebaikan.
Ditempat-tempat mewah seperti di mall, di bandara atau sejenisnya, saya selalu mendengar pengumuman keberangkatan penerbangan, kedatangan penerbangan, pengumuman penjualan atau semacamnya. Hanya sedikit saja waktu itu yang perlu dipergunakan, apabila tiba saatnya maka umumkanlah waktu untuk sholat. Beginilah cara untuk menjebak kearah kebaikan.
Sayang, dibeberapa tempat yang baru saya kunjungi saya tidak tahu dimana tempat ibadahnya, tidak tau jalan menuju kemasjid. Adapun arah yang saya lihat adalah arah menuju terminal, petujuk arah nama jalan, pentujuk arah menuju pintu masuk atau pintu keluar, petujuk arah ke parkiran, petujukan arah menuju seubah tujuan. Lalu dimana petujuk arah menuju masjid, dimana jalan menuju musholla. Saya kira tidak akan terlalu membebani jika dibuatkan petunjuk arah menuju kebaikan.
Setiap hari saya melihat begitu banyak orang dibandara, setiap hari saya melihat begitu banyak orang di terminal, di mall atau dipasar. Saya rasa tidak cukup dengan adzan. Bisakah bagian informasi mengumumkan waktu untu sholat. Bukankah sudah kewajiban kita untuk saling mengingatkan, terlebih menuju arah kebaikan.
Saya kira demikianlah cara menjebak menuju kebaikan.
Sejatinya kita hidup bukan untuk mencari uang, kita belajar pun untuk menemukan kebahagiaan. Tetapi sederhana saja, kebahagiaan hanya bisa didapat dengan beribadah. Bukankah setiap yang kita lakukan bernilai ibadah, itu tergantung niatnya. Jika niat kita ibadah, lalu mengapa masih enggan untuk saling mengajak.
Jebaklah teman, lingkungan, sekitar dan mereka menuju kebaikan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment