Tuesday, 26 January 2016

Adzan Yang Disalah Artikan



Pertama saya ingin menyampaikan buat anda saudara-saudara yang non muslim agar jangan tersinggung dengan tulisan ini. Selanjutnya untuk teman-teman dan saudara-saudara yang seiman, mungkin ada baiknya jika kita perbanyak koreksi diri dan tentu tidak salah juga untuk kita saling memperingatkan sesama manusia.
Tahukan anda wahai saudara-saudaraku apa itu adzan. Saya rasa saya bukan orang yang tepat untuk menjelaskan ini, dan mungkin ini tidak perlu saya jelaskan. Tapi intinya adzan itu adalah panggilan untuk menghadap Sang Pencipta, Allah, Sang Penguasa, Allah, Yang Memiliki Segala-galanya hanya Allah.

Bukan hanya itu saja, adzan juga merupakan seruan, ajakan menuju jalan kemenangan. Bagaimana tidak, setelah setengah hari atau mungkin seharian penuh tubuh kita beraktifitas, berpeluh keringat, otak kita terus diperas untuk berfikir, hingga tiba saatnya adzan memanggil kita untuk merayakan kemenangan, kemenangan atas apa yang kita kerjakan seharian ini, selaman ini. Kenapa adzan menjadi pemanggil menuju kemenangan, karena jika tidak berarti anda telah diperbudak oleh pekerjaan anda, oleh urusan anda atau mungkin harta anda.
Mungkin sedikit itu salah satu dari sekian banyak hakikat adzan. Tapi, kenyataan yang saya lihat, saya dengan, dan saya temukan saat ini amat jauh dari itu semua. Percaya atau tidak, inilah realita dunia. Bisa jadi sebagian dari tanda-tanda akhir dunia.

  • Adzan menjadi penanda waktu istirahat, bagaimana tidak. Saat adzan zuhur berdengung dengan lantang, saat sedang rapat, saat sedang berdiskusi atau mungkin saat sedang sibuk-sibuknya dengan sekian banyak kerjaan yang belum selesai, dengan santainya kita atau salah satu dari kita berkata “Sudah adzan nih, istirahat yuk/ makan siang yuk”. Bukankah adzan itu adalah ajakan untuk beribadah.

  • Adzan seperti penanda untuk makan siang. Bagimana tidak, mendengar adzan zuhur dari masjid dekat kantor, rumah atau sekolah, dengan santainya kita bilang “Sudah zuhur nih, makan dulu yuk”, sekali lagi bukan ajakan untuk solat.

  • Dan yang paling gila lagi menurut saya, saat suara adzan terdengar dengan tegas dan jelas, disaat yang bersamaan sedang ada rapat, diskusi atau sedang berlangsung pelajaran didalam kelas, kemudian pimpinan rapat, pimpinan diskusi atau guru yang sedang menjelaskan materi mengajak semuanya untuk diam sejenak. Katanya untuk menghormati adzan, tapi setelah itu pembicaraan dilanjutkan kembali. Ini sungguh gila menurut saya, bagaimana tidak. Adzan itu ajakan untuk solat, bukan perintah untuk diam sejenak seperti mengheningkan cipta.
Ayolah kawan, kita ini manusia, hidup didunia cuma sementara, kita juga tidak punya kuasa. Jangan lah terlalu terlena dan terbuai dengan keindahan dunia yang hanya sementara. Apalah artinya semua itu setelah kita tiada. Hanya amal ibadah yang bisa kita bawa dan menjadi teman kehidupan di alam abadi selanjutnya.
Untuk para pimpimnan perusahaan, untuk para pimpinan rapat, untuk para guru yang sedang menjelaskan materi dikelas, perhatikanlah adzan itu. Itu panggilan untuk solat, untuk menunaikan kewajiban, untuk menunaikan ibadah. Adzan bukan penanda untuk makan siang, bukan pula untuk istirahat, apalagi diam sejenak dan kembali berbicara.
Segera, lekas, bergegas saat mendengar adzan. Ambil air wudu, serulah kejalan kemenangan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment