Hampir semua, ya tidak semua,
orang yang dikala membaca sebuah bacaan untuk orang sakit, lalu ditiupkan ke
air, bahkan mungkin dengan beberapa ritual kecil, jika anda menyanggahnya ia
adalah seorang dukun yang membaca mantra, maka ia akan menjawab, itu bukan mantra, tapi doa. Memang
tujuannya baik, yaitu untuk menyembuhkan orang sakit. Mengenai boleh atau
tidaknya, saya sendiri juga tidak tau, mungkin lebih ke hati dan pemahaman anda
masing-masing.
Di daerah saya di Lombok, - tanpa
bermaksud menyinggung – bahwa banyak sekali para pemuka agama ( orang setempat
bilang TUAN GURU) yang saya pastikan mereka pasti memiliki sebuah ajian yang
mereka sebut doa. Tujuan dan fungsi doa tersebut macam-macam, mulai dari untuk
menyembuhkan penyakit, melindungi diri dari segala macam mara bahaya dan banyak
lagi. Dan kalau ditanya apa itu mantra, berani saya bilang mereka akan menjawab
itu doa.
Tidak ada yang bilang itu mantra,
tetapi katanya itu doa. Tapi kalau saya bilang, itu bukan doa, tapi itu adalah
mantra. Ya, meskipun tujuannya baik, tapi tetap itu adalah mantra, itu bukan
doa. Paslnya, mantra itu akan sangat mudah menjerumuskan kita kedalam
ke-syirikan, dan ini adalah salah satu doa yang amat besar.
Lalu apa perbedaan mantra dan doa,
berikut penjelasan saya.
1.
Doa itu mudah didapat, di Al-Quran ada, di Al-Hadist
juga ada. Kalau anda mau mempelajari doa, ada banyak media, buku-nya dijual
juga banyak. Ada banyak sekali doa disana, mulai dari doa bangun tidur hingga
tidur lagi, makan, mandi dan banyak sekali.
Mantra tidak mudah didapat seperti doa, kalaupun ada orang yang punya mantra, tentu ia tidak akan membukukan mantra-nya dan mengedarkannya.
Mantra tidak mudah didapat seperti doa, kalaupun ada orang yang punya mantra, tentu ia tidak akan membukukan mantra-nya dan mengedarkannya.
2.
Mempelajari doa tidak ada persyaratan khusus,
semua orang bisa mempelajarinya, tua muda, pria maupun wanita, dipelajari
dimana saja, kapan saja juga tidak masalah.
Untuk mendapatkan mantra dengan kualitas terbaik, ada waktu khusus, ada tempat khusus umumnya di tempat-tempat yang dianggap seram dan menantang, ada ritual khusus, ada persyaratan khusus terlebih persyaratan tersebut tidak mudah didapat alias sulit.
Untuk mendapatkan mantra dengan kualitas terbaik, ada waktu khusus, ada tempat khusus umumnya di tempat-tempat yang dianggap seram dan menantang, ada ritual khusus, ada persyaratan khusus terlebih persyaratan tersebut tidak mudah didapat alias sulit.
3.
Orang yang baca doa itu terang-terangan, bahkan
dibeberapa kondisi dipakaikan pengeras suara.
Pembaca mantra hanya komat-kamit yang kita tidak ngerti apa yang dibacanya, apalagi untuk tau apa yang dibacanya.
Pembaca mantra hanya komat-kamit yang kita tidak ngerti apa yang dibacanya, apalagi untuk tau apa yang dibacanya.
4.
Dengan berdoa, hati kita akan menjadi tenang,
hidup menjadi lapang, perasaan juga tidak gelisah.
Mengamalkan mantra, penuh dengan harapan dan kecemasan, tapi dijamin hidup tidak akan pernah tenang kecuali apa yang diinginkan suah didapat, bahkan orang yang dimantrai sudah sekarat. Apa ada doa yang mengajarkan untuk mencelakakan orang??
Mengamalkan mantra, penuh dengan harapan dan kecemasan, tapi dijamin hidup tidak akan pernah tenang kecuali apa yang diinginkan suah didapat, bahkan orang yang dimantrai sudah sekarat. Apa ada doa yang mengajarkan untuk mencelakakan orang??
5.
Mantra, meskipun terlihat menang, itu hanya
sementara. Tidak ada ceritanya orang sukses karena mengamalkan sejumlah ritual –
ritual khsus, tidak ada juga ceritanya pedagang laris karena memelihara
pesugihan dan lain sebagainya. Coba lihat, itu hanyalah tipuan belaka, itu
hanya kekalahan yang sia-sia. Mulai dari mereka mengamlakan sudah gelisah,
penuh harap yang tidak pasti, belum lagi saat ia memiliki yang diharapkan, saat
ia mendapat yang diinginkan, kecelakaan dan kekalahan yang lebih besar sudah
menanti.
Jadi maksudnya apa??
Sudahlah, kita itu hidup
normal-normal aja. Musuh pasti ada, lihat saja presiden, satu juga yang menyayangi
dia, satu juta juga yang membencinya.
Mati itu sesuatu hal yang pasti, ngapain takut mati karena disatet,
diguna-guna. Kita tidak tau kapan dan diman kita mati, bagaimana kita mati,
itulah sebapnya, sebaik-baik orang adalah ia yang mempersiapkan sebaik-baik
kematiannya.
Saya itu orang normal bro, kalau
anda tusuk saya tembus, kalau anda gores saya berdarah, kalau anda tonjok saya benjol.
Tapi saya tidak takut, saya percaya kepada Allah, bukan kepada mantra-mantra
yang tidak jelas itu.
HIDUP NORMAL.
0 komentar:
Post a Comment