Friday, 13 November 2015

Pagimu Menentukan Harimu


Pernah tidak merasa setelah satu hari berlalu seperti tidak pernah berbuat apa-apa, hanya diam dirumah, tiba-tiba pas keluar rumah sudah sore, cuma pergi keluar sebentar dan harus balik lagi karena akan malam.
Pernah tidak merasa setelah satu hari belalu kemudian anda mengatakan bosan karena hari ini tidak pernah melakukan hal yang membuat anda merasa senang atau mengerjakan sesuatu yang dirasa berguna. Tapi hari itu berlalu seakan sia-sia.

Mungkin jika satu hari berlalu tidak terasa, tapi dua hari sudah mulai terasa, tiga hari semakin terasa, satu minggu sudah sangat bosan dan sangat suntuk. Bahkan pemikiran tergila menurut saya pun akan terfikir yaitu apa yang harus saya kerjakan, ya inilah pemikiran tergila dan terbodoh menurut saya. Padahal, kalau manusia sadar bahwa kewajibannya lebih banyak dari waktu yang disediakan. Lebih lanjut, mungkin akan kita bahas nanti.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa melalui satu hari ini dengan cerita, dengan penuh gairah dan melakukan segala sesuatu yang paling tidak bisa membuat hati senang dan tenang. Sebenarnya, segala sesuatu yang kita kerjakan itu tergantung niat, jika niat anda untuk menghasilkan uang, maka kerjakan dan uang akan anda dapatkan, begitu juga jika niat anda untuk ibadah, maka kerjakan dan nilai ibadah akan anda peroleh.
Coba perhatikan, sebenarnya satu hari yang akan kita jalan tergantung dari pagi kita. Pagi, itu seperti sebuah perencanaan dalam satu hari. Saat mata pertama kali terbuka, saat ingatan pertama kali mulai terkumpul, saat kesadaran mulai terasa, suasana hening dan tenang. Cobalah, pikirkan, rasakan dan bayangkan satu hari yang akan anda lakukan adalah hari yang penuh dengan kebahagiaan, penuh dengan kegembiraan, canda, tawa dan tentunya mempunyai nilai ibadah. Bayangkan, semua yang akan anda lakukan diawali sebagai niat ibadah untuk memperoleh kebaikannya. Mulailah dengan tawa, wajah yang bahagia, tersenyum dan gembira. Maka, pagi itu adalah gambaran satu hari yang akan anda jalani.
Bandingkan dengan saat anda memulai pagi anda dengan persaan yang tidak senang, penuh tekanan, rasa bimbang dan resah. Yang anda dipikiran anda adalah banyaknya pekerjaan di kantor yang belum selesai, malasnya bangun pagi untuk mandi – apalagi untu subuh (yang islam), memikirkan bagaimana ribetnya urusan yang belum selesai sampai hari ini, memikirkan apa yang harus dikerjakan untuk mendapatkan uang hari ini, bahkan anda belum melakukan apapun anda sudah mulai bosan karena dari kemarin hari anda rasanya sama saja, sama-sama membosankan, terlebih saat pikiran itu datang, pikiran yang mengatakan mau ngerjain apa hari ini.
Ini bukan prediksi, ini juga ramalan. Saya bukan ahlinya, saya juga bukan motivator, tapi coba anda rasakan, anda bayangkan dan anda bandingkan antara pagi hari dimana anda bangun dengan cerita, penuh semangat, bergairah dan siap untuk segala tantangan meski didepan sana ada begitu banyak masalah yang menanti, ada begitu banyak pekerjaan yang belum selesai, ada begitu jaga lika liku dan sepak terjang kehidupan, tapi anda yakin anda mampu melalui semua ini dengan cerita. Dibandingkan dengan anda belum memulai hari anda, tapi anda sudah mulai merasa bosan, bingung tertekan dan bahkan frustasi karena hanya dirumah saja. Manakah hari yang lebih baik, manakah hari yang lebih indah, dan manakah hari yang lebih bahagia.
Semoga tidak salah.
Share:

0 komentar:

Post a Comment