Wednesday, 18 March 2020

Titik Balik

Mula-mula diceritakan semua baik-baik saja, bahkan beberapa hal baru diperkenalkan seperti tak tau sebelumnya.
Ada yang selanjutnya menuju bahagia dan ada pula yang semakin menderita. Ada yang tertawa dan ada juga yang menangis. Tetapi itu bukan intinya, karena itu juga termasuk pengenalan.
Baik cerita rekayasa atau realita, alur cerita selalu saja sama, hanya saja beda pemeran dan latarnya. Dan pilihan akhirnya juga tak kan jauh berbeda, hanya beda waktu dan jeda saja.
Lalu saat semua berjalan seirama hingga pada suatu masa sebuah kejadian tak terduga, tak dikira, tak berencana, secara tiba-tiba menyapa. Ada yang melalui teman, rekan atau kenalan, ada juga yang melalui peristiwa dan juga penderitaan, bahkan ada pula yang melalui berita kematian.
Maka lihatlah tatakala seorang bocah dihina berjualan hingga akhirnya dia menjadi juragan, atau lihatlah seorang muda berjalan tak peduli segala ancaman hingga ia dinobatkan sebai orang pencerita ulung, beberapa orang tua juga menjadi sadar setelah berbenturan keras dengan kepahitan. Dan semua ada masanya.
Maka masa itu selanjutnya kusebut sebagai titik balik. Titik dimana seseorang yang tadinya kriminal lalu sadar akan kehinaanya dan kembali menggejar kesuciannya. Titik dimana seorang melarat lalu berubah menjadi dermawan yang jutawan. Titik dimana seorang pembangkang sadar akan segala kekerasaanya dan menjadi penyabar. Titik saat seorang angkuh menjadi patuh.
Semua ada titiknya. Hanya saja berbeda pemeran dan lataranya saja.
Share:

0 komentar:

Post a Comment