Tuesday, 16 February 2016

Rindu Yang Terlarang Part 5 (END)



Ismail hanya bisa terdiam dan menyadari kesalahannya setelah mendengar penjelasan Putri. Ia pun menyadari akan kesalahannya. Ia tidak bisa menyalahkan Putri, ia bahkan mengutuk dirinya sendiri, ia amat menyesali kisah cintanya. Kisah cinta pertamanya.
“Ismail sahabatku, aku memang tidak bisa membohongi persaanku, tapi aku juga tidak ingin menyakitinya terlebih persaanmu. Aku tidak ingin membuat engaku kecewa, aku tidak ingin menodai cita sucimu. Tapi aku harus mengatakan semua ini.
<<Rindu Yang Terlarang Part 4

“Andai saja engkau mengatakan semua ini lebih awal” sesal Putri.
“Putri, maafkan aku. Maafkan aku jika membuatmu menunggu terlalu lama. Maafkan aku jika telah menyakiti persanaamu. Aku minta maaf untuk semua kesalahanku dan semua penyesalanku.”
“Ismail, kamu tidak usah minta maaf seperti itu. Biarlah semua ini mengalir seperti air. Mungkin kita memang bukan jodoh, tapi aku yakin laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik juga. Jadi kamu juga harus yakin bahwa diluar sana ada seorang wanita yang jauh lebih baik dari aku yang sedang menunggumu. Maka carilah dia, jemputlah dia, jangan buat ia menunggu terlalu lama.”
Dan akhirnya mereka sudah mulai lega karena apa yang mereka rasakan sudah disampaikan. Dan sebagai penutup akhir, Ismail mengambil hadiah yang ia siapkan dari awal didalam tasnya. Iapun mengeluarkannya.
“Putri, tadinya aku ingin memberikan ini untuk orang yang paling aku cintai karena aku yakin cintaku diterima. Tapi ternyata aku salah, tapi aku akan memberikan ini buat orang yang sangat berarti bagiku, orang yang sudah merubah haluan hidupku. Jadi aku mohon, terimalah ini dari aku Putri, dari Ismail sahabatmu.”
“Baik, aku akan terima ini. Dan kamu adalah sahabat terbaikku selamanya”
“Apakah setelah ini kita akan bisa betemu lagi ?”
“Tentu, aku pasti akan sangat merindukan saat-saat kita bisa bertemu lagi. Bukankah kamu selalu mengajari aku bahwa keyakinan bisa menjadi kenyataan?” tegas Putri.
“Ya, suatu hari nanti kita pasti akan bertemu” ucap Ismail.
“Dan aku yakin kita pasti akan bertemu lagi” sambut Putri.
“Ya udah, ayo kita balik lagi. Kita sudah terlalu lama nih disini, ntar kita ketinggalan acaranya lagi” ajak Putri untuk kembali.
Dan mereka kembali berjalan menelusuri pantai, dan Putri kembali menggandeng tangan Ismail tanpa rasa canggung. Meski cinta itu sudah tidak mungkin, tapi Putri juga tidak bisa membohongi persaannya bahwa ia tidak ingin berpisah dengan Ismail.
“Ismail, mau kah kau berjanji denganku?”
“Janji apa ?” tanya Ismail.
“Kamu harus berjanji padaku bahwa kamu tidak akan melupakan aku, dan kita tetap akan menjadi sahabat terbaik selamanya. Kamu harus janji itu” pinta Putri.
“Baik, aku berjanji bahwa Putri  adalah sahabat terbaikku dan aku tidak akan melupakan dia. Dan kamu juga harus janji”
“Aku berjanji bawha Ismail adalah sahabatku dan aku tidak akan melupakan dia”
Dan merekapun bergandeng dengan mesra untuk kembali.

END 5

Share:

0 komentar:

Post a Comment