Ismail hanya bisa terdiam dan menyadari kesalahannya setelah
mendengar penjelasan Putri. Ia pun menyadari akan kesalahannya. Ia tidak bisa
menyalahkan Putri, ia bahkan mengutuk dirinya sendiri, ia amat menyesali kisah
cintanya. Kisah cinta pertamanya.
“Ismail sahabatku, aku memang tidak bisa membohongi persaanku, tapi
aku juga tidak ingin menyakitinya terlebih persaanmu. Aku tidak ingin membuat
engaku kecewa, aku tidak ingin menodai cita sucimu. Tapi aku harus mengatakan
semua ini.
<<Rindu Yang Terlarang Part 4
“Andai saja engkau mengatakan semua ini lebih awal” sesal Putri.
“Putri, maafkan aku. Maafkan aku jika membuatmu menunggu terlalu
lama. Maafkan aku jika telah menyakiti persanaamu. Aku minta maaf untuk semua
kesalahanku dan semua penyesalanku.”
“Ismail, kamu tidak usah minta maaf seperti itu. Biarlah semua ini
mengalir seperti air. Mungkin kita memang bukan jodoh, tapi aku yakin laki-laki
yang baik adalah untuk wanita yang baik juga. Jadi kamu juga harus yakin bahwa
diluar sana ada seorang wanita yang jauh lebih baik dari aku yang sedang
menunggumu. Maka carilah dia, jemputlah dia, jangan buat ia menunggu terlalu
lama.”
Dan akhirnya mereka sudah mulai lega karena apa yang mereka rasakan
sudah disampaikan. Dan sebagai penutup akhir, Ismail mengambil hadiah yang ia
siapkan dari awal didalam tasnya. Iapun mengeluarkannya.
“Putri, tadinya aku ingin memberikan ini untuk orang yang paling aku
cintai karena aku yakin cintaku diterima. Tapi ternyata aku salah, tapi aku
akan memberikan ini buat orang yang sangat berarti bagiku, orang yang sudah
merubah haluan hidupku. Jadi aku mohon, terimalah ini dari aku Putri, dari
Ismail sahabatmu.”
“Baik, aku akan terima ini. Dan kamu adalah sahabat terbaikku
selamanya”
“Apakah setelah ini kita akan bisa betemu lagi ?”
“Tentu, aku pasti akan sangat merindukan saat-saat kita bisa bertemu
lagi. Bukankah kamu selalu mengajari aku bahwa keyakinan bisa menjadi
kenyataan?” tegas Putri.
“Ya, suatu hari nanti kita pasti akan bertemu” ucap Ismail.
“Dan aku yakin kita pasti akan bertemu lagi” sambut Putri.
“Ya udah, ayo kita balik lagi. Kita sudah terlalu lama nih disini,
ntar kita ketinggalan acaranya lagi” ajak Putri untuk kembali.
Dan mereka kembali berjalan menelusuri pantai, dan Putri kembali
menggandeng tangan Ismail tanpa rasa canggung. Meski cinta itu sudah tidak
mungkin, tapi Putri juga tidak bisa membohongi persaannya bahwa ia tidak ingin
berpisah dengan Ismail.
“Ismail, mau kah kau berjanji denganku?”
“Janji apa ?” tanya Ismail.
“Kamu harus berjanji padaku bahwa kamu tidak akan melupakan aku, dan
kita tetap akan menjadi sahabat terbaik selamanya. Kamu harus janji itu” pinta
Putri.
“Baik, aku berjanji bahwa Putri
adalah sahabat terbaikku dan aku tidak akan melupakan dia. Dan kamu juga
harus janji”
“Aku berjanji bawha Ismail adalah sahabatku dan aku tidak akan
melupakan dia”
Dan merekapun bergandeng dengan mesra untuk kembali.
END 5
0 komentar:
Post a Comment