Kita masih akan
membicarakan soal usaha, tepatnya bagaimana memulai usaha. Kebanyakan orang
yang ingin memulai untuk berusaha yang ia pikirkan adalah berapa banyak modal
yang ia butuhkan untuk usaha itu. Ya, itu dia, berapa banyak modal. Sehingga
modal itu menjadi penghalan baginya tatkala modal itu tidak cukup.
Adapun kenapa
hingga saat ini usaha yang sudah ia rencanakan belum juga bisa dilihat adalah
karena masih kurangnya modal. Selalu modal yang disalahkan, selalu modal yang
dikeluhakn. Seperti yang saya tulis sebelumnya baha usaha dengan alasan kendala
dimodal itu adalah alsana yang klasik yang tidak bisa diterima karena seorang
pengusaha yang hebat, calon pengusaha sukses dan calon pengusaha besar tidak pernah
mengatakan modal adalah kendala utama.
Nekat, banyak
orang yang sukses karena modal nekat. Banyak orang didunia ini bisa sukses,
namanya dikenal banyak orang bahkan dunia, beberapa mencetak sejarah hanya
karena modal nekat. Bukannya tidak pernah memikirkan resikonya dan meskipun
perhitungannya tidak secermat dan sedetail para pakar analisis, ambisi besarnya
telah melahirkan semangat untuk berbuat nekat. Dan kita memerlukan ini.
Seorang pengusaha
juga memerlukan modal nekat. Nekat berasal dari ambisi yang kuat, dilahirkan
karena niat yang tulus dan serius. Nekat akan mengasilkan dua kesan yaitu kesan
sembrono atau ceroboh atau bodoh, inilah kesan pertama tatkala apa yang kita
kerjakan itu hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau merugi. Tapi ini kita perlukan,
karena dari situ kita belajar, dari situ kita tau bagaimana rasanya, tau
bagaimana cara untuk memperbaikinya. Dan kesan yang kedua adalah kesan hebat
atau decak kagum tatkala apa yang kita usahakan menghasilkan keutungan.
Nekat sangat kita
perlukan. Meskipun sangat kecil kemungkinan untuk mendapat kesan kedua yaitu
kesan hebat dan decak kagum terlebih bagi seorang pemula, tapi karena nekat
kita jadi tau dan kita juga harus nekat untuk terus dan tetap bertahan pada
usaha yang kita pilih. Kita harus nekat untuk melawan kata orang dan kesan
bodoh dipikiran mereka dengan membuktian dan mampu bertahan.
Kalau anda
membaca kisah para pengusaha yang hebat atau mereka yang sukses, atau kalau
kita belajar dari mereka yang dahulu, orang-orang yang tertulis namanya dibuku
itu, nama-nama yang kita kenal saat ini adalah nama-nama orang-orang yang
nekat.
Jadi, sekali lagi
nekat sangatlah kita butuhkan. Banyak pengusaha yang gagal karena keyakinan
mereka kurang, niat mereka mulai surut sehingga semangat nekat mereka meredup
saat guncangan badai datang. Bukankah setelah badai dan hujan lebat mengasilkan
pemandangan yang indah disetai dengan suasanya yang hangat dan nyaman.
Nekat, nekat
untuk mulai, nekat untuk berani, nekat menantang resiko.
Nekat, nekat
bukan bodoh, nekat juga tidak ceroboh.
Nekat, jadilah
orang yang nekat karena sejarah mengingat orang-orang yang nekat.
Nekat.
0 komentar:
Post a Comment